Langsung ke konten utama

Pengalaman Wisuda Universitas Terbuka di Kampus Pusat Tangerang Selatan

Tanggal 6 November menjadi salah satu hari paling bersejarah bagi saya. Saya yang tahun 2014 lalu mendapatkan beasiswa Bidikmisi akhirnya lulus juga dan mendapat undangan untuk wisuda di kampus pusat UT di Tangeran Selatan, tepatnya di Pondok Cabe, Pamulang. Saya kurang tahu dengan UT UPBJJ lain, tapi di UPBJJ Surakarta khususnya jurusan saya, yaitu Ilmu Komunikasi, yang mendapat undangan adalah mahasiswa yang lulus dengan IPK minimal 3,50.
Saat itu saya sedikit bingung bagaimana cara datang ke Tangerang Selatan. Sebenarnya, bisa saja saya ikut dengan rombongan UT Solo, tapi biaya yang cukup tinggi (1.350.000 rupiah/orang) membuat saya mengurungkan niat tersebut dan memilih berangkat sendiri.
Syukurlah, saya memiliki teman baik yang bekerja di Jakarta Timur. Jadi, saya bisa menginap ditempatnya barang sehari atau dua hari sebelum wisuda.

Singkat cerita, saya berhasil mendapatkan tiket kereta Matarmaja jurusan Solo-Jatinegara dengan tarif 100ribu rupiah saja. Kereta saya dijadwalkan berangkat jam 00.10 malam, karena wisuda akan diselenggarakan hari selasa, maka saya memutuskan berangkat sabtu dini hari. Namun, tak diduga nasib apes menghampiri saya, tepat 2 jam sebelum keberangkatan saya, kartu atm saya terblokir karena adik saya salah memasukkan pin 3x. Bermodalkan kenekatan, saya tetap berangkat ke Jakarta dengan hanya membawa uang cash 5ribu rupiah. Beruntungnya, sampai di Jatinegara saya langsung bisa bertemu teman dan meminta bantuannya meminjami uang sementara. :D

Kembali ke topik, pihak UT menjadwalkan daftar ulang hari Sabtu dan Minggu jam 8 sampai 14.30. Karena saya tiba di Jakarta hari Sabtu jam 10, saya memilih untuk daftar ulang hari Minggu. Hari Minggu pun tiba, karena terlalu asyik memasak bersama teman, saya ditemani teman saya baru berangkat dari Cakung sekitar jam 10. Karena jarak Jaktim dan Tangsel cukup jauh, kami memutuskan naik KRL. Namun, lalu lintas Jakarta yang ternyata luar biasa padatnya membuat saya sempat deg2an, kalau2 sampai di lokasi pendaftaran sudah tutup. Alhamdulillah, kami sampai di UT Tangsel tepat jam 14.30. Saat itu saya kira pendaftaran sudah tutup, tapi ternyata masih cukup ramai.

Saat tiba di lokasi, langkah pertama yang saya lakukan adalah mengambil nomor antrian untuk daftar ulang, selanjutnya saya menuju ke tempat pendaftaran foto, dilanjutkan dengan mendaftar IKA-UT (ikatan alumni UT) dan membayar biaya sebesar 35ribu rupiah. Karena banyaknya antrian, nomor saya baru dipanggil pada jam 4 sore. Setelah daftar ulang dengan mengumpulkan LIP yang didapat dari UPBJJ masing-masing, wisudawan bisa langsung mengambil toga dengan ukuran S/M/L/XL. Petualangan hari Minggu selesai, dan saya kembali ke Jaktim bersama teman.

Hari Senin tiba, saya harus berangkat dari Jaktim pagi-pagi sekali agar bisa sampai Tangsel jam 8 untuk mengikuti acara seminar dan gladi bersih. Dengan diantar teman sampai Jatinegara, saya berhasil menaiki KRL pertama yang berangkat jam 5 pagi. Syukurlah, saya berhasil sampai di UT Pondok Cabe pukul 07.30. Saat itu seminar dan gladi bersih dilaksanakan di UTCC (UT Convention Center) dari jam 8 pagi sampai 3 sore. Setelah acara seminar selesai, wisudawan diminta untuk melihat daftar urutan peserta wisuda yang ditempel di depan UTCC. Namun, betapa terkejutnya saya saat tak menemukan nama saya di barisan teman2 kuliah saya. Karena panik, saya langsung menuju kantor tempat pendaftaran untuk konfirmasi. Kepanikan saya saat itu sedikit terobati kala mmengetahui yang namanya belum ada bukan hanya saya saja. Bagi peserta yang namanya belum ada diminta untuk mengecek kembali setelah maghrib. Ya, karena acara wisuda dilaksanakan Selasa jam 7 pagi, saya dan 2 orang teman saya yang lain memutuskan menyewa penginapan dekat kampus dengan harga 300ribu (sehari semalam). Syukurlah, saat datang lagi menjelang maghrib nama saya sudah ada, meski tidak dibarisan teman2 sekelas saya. Oh iya, saya ikut wisuda wilayah 1 ya, jadi wisudawan ada yang berasal dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kalau ada yang penasaran gimana cara nyari penginapannya, bisa googling atau langsung cari pas daftar ulang, biasanya akan banyak pemilik persewaan yang nongkrong untuk menawarkan kontrakannya. Harga bervariasi antara 200 sampai 300ribu.

Lanjuutt ke hari H wisuda.

Saya bangun jam setengah 5 pagi kemudian langsung mandi dan dandan. Iyaa saya dandan sendiri biar irit, yaa walaupun belum pro sih :D
Saya dan teman-teman saya berangkat jam 7. Kami sempat takut terlambat karna jadwal acara dimulai jam 7, tapi ternyata sesampainya di sana kami masih menunggu cukup lama dan acara baru dimulai jam 8. Tak perlu bingung, sudah ada petugas yang mengarahkan, jadi kita tinggal ngikut aja. Prosesi wisuda selesai sekitar pukul 13.00.

Saya pulang bersama orang tua saya dengan memesan go car ke Stasiun Sudimara. Tujuannya adalah Stasiun Tanah Abang karena kami mau naik kereta Senja Utama ke Jogja dari Tanah Abang. Tapi ternyata, KRL yang kami tumpangi tak berhenti di Tanah Abang, jadi kami turun di Gang Sentiong baru setelah itu naik KRL lagi untuk kembali ke Stasiun Tanah Abang. Alhamdulillah kami berhasil naik kereta Senja Utama yang dijadwalkan pukul 18.00 dan sampai di Jogja dengan selamat untuk kemudian lanjut dengan kereta Prameks.

Selesai... ^^

Komentar

  1. Hai kak, kalo mau sharing gitu boleh gak sih ? wkwk bisa di kontak di mana ya ? Aku anak Ilkom semester 5 :( butuh motivasi akut dan sharing2. wkwk

    BalasHapus
  2. haloo... maaf baru bales, jarang buka blog sendiri gara2 sibuk kerja jadi content writer di website lain wkwk
    boleeh... yuk mutualan di IG @ms_mentari

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curahan Hati Seorang Guru Les Privat ( Another Side Being A Private Teacher)

Apa yang kalian pikirkan tentang guru les privat? Pekerjaan yang fleksibel, nyaman, tidak terikat jam kerja ataupun peraturan perusahaan? Tidak ada yang salah, semua itu benar. Tapi bukankan semua pekerjaan memiliki sisi baik dan buruk, sisi positif dan negatif, kekurangan dan kelebihan? Let's go to the main story.... Saya seorang guru les privat yang telah berkecimpung dalam profesi ini selama 5 tahun. Siswa saya beragam mulai dari jenjang TK, SD, hingga SMP. Bagi saya ini adalah pekerjaan ternyaman, bukan karena tidak ingin terikat aturan kerja, namun status saya sebagai seorang mahasiswa dan juga seorang karyawan biasa (dulu, soalnya sekarang cuma ngajar les hoho) menjadikan profesi sebagai guru les sukses menambah tebal kantong saya, ya meskipun cuma mampir karena saya harus membayar cicilan motor tiap awal bulan.(Alhamdulillah sekarang sudah kelar, mwehehe) Coba perhatikan kata "menambah" yang saya tebalkan. Ya, saya ingin menekankan, bagaimanapun saya ras

Pengalaman Pesan Tiket Bus Lewat Traveloka

Berawal dari keinginan berangkat mudik lebaran ke Bali tapi bingung mau naik kendaraan apa yang murah, akhirnya saya download-lah aplikasi traveloka sesuai saran seorang sahabat. Tadinya saya berniat naik kereta api Sri Tanjung dari Solo ke Bayuwangi lanjut jalan ke pelabuhan, naik kapal, jalan lagi ke terminal Gilimanuk, terus naik bus sampai Denpasar deh, tapi unfortunately tiket kereta yang harganya murah meriah pake banget udah sold out di tanggal saya inginkan, yaitu tanggal 9 Juni 2018, begitupun dengan tanggal-tanggal sesudahnya, tinggal nyisa 4 kursi aja buat keberangkatan tanggal 14, ya kali berangkat tanggal 14 padahal lebaran tanggal 15,so sad :( Tiba-tiba terbitlah ide saya untuk coba-coba liat tiket bus Solo-Bali lewat traveloka, dan ........SURPRISE!!! Saya nemu tiket bus dengan harga 225.000 rupiah aja, padahal di hari normal harga tiket di agen langganan udah 250.000 rupiah, itu hari biasa ya, kalau menjelang lebaran atau setelah lebaran bisa melesat jauh di atas itu